0
0
0
share
#programming#Developer#Pemrograman#programmer
0 Komentar
Wawancara Bersama Luri Darmawan Pembuat AKSI IDE
Menjadi seorang programmer handal tidak harus menempuh pendidikan khusus dibidang Ilmu Komputer. Itulah yang dibuktikan oleh Luri Darmawan, seorang ahli IT yang merupakan lulusan S1 Fisika di Universitas Diponegoro Semarang. Beliau mendapatkan penguasaan IT karena rajin mengikuti kegiatan-kegiatan dari berbagai komunitas serta berguru pada programmer-programmer lainnya.
Meskipun menempuh pendidikan S1 dijurusan Fisika, Luri Darmawan ternyata telah tertarik memprogram sejak remaja. Berbagai bahasa telah dipelajari oleh pria kelahiran Semarang ini diantaranya ialah Assembly, Delphi/Pascal, C, Java dan tentu saja PHP. Selain bahasa pemrograman, beberapa aplikasi database juga telah dikuasai seperti MySQL, PostreSQL, dan MsSQL.
Sebagai seorang programmer yang produktif, Luri Darmawan telah membuat berbagai aplikasi yang sebagin diantaranya dikontribusikan dalam bentuk aplikasi freeware maupun open source yang dipublikasikan di situs KiOSS. Salah satu produknya yang paling terkenal ialah AksiIDE, suatu aplikasi Integrated Development Environment (IDE) untuk para programmer khususnya programmer php, yang berjalan multi platform. Yang terbaru adalah FastPlaz, web framework gratis yang dibangun dengan bahasa Pascal, dan juga berjalan multi-platform.
Luri Darmawan banyak dikenal karena telah beberapa kali membuat wadah online bagi para komunitas programmer di Indonesia, diantaranya Portal PHP Indonesia (php-id.org), Delphi Indonesia (delphi-id.org), dan juga Fox Pro(fox-id.org). Tak hanya komunitas programmer saja yang dibuat wadah online-nya. Karena silat merupakan salah satu hobi beliau, SilatIndonesia.com yang merupakan wadah bagi para pesilat tradisional juga beliau buat.
Beberapa waktu yang lalu Codepolitan.com mendapat kesempatan untuk melakukan wawancara bersama Luri Darmawan. Berikut ini hasil wawancara kami.
Bisa jelaskan sekilas tentang latar belakang Pak Luri? mmm… apa yaa ?
Di sisi akademis, saya cuma lulusan S1 FMIPA Universitas Diponegoro, belajar pemrograman secara otodidak, sambil belajar dan bertanya sana-sini ke siapapun yg memang lebih tahu.
Sempet ikut dan menang di kompetisi APICTA (Asia Pacific ICT Awards) 2004, untuk kategori “Komunikasi” 10 tahun yang lalu. Sudah kelamaan ya? Ga pantes dibanggain ya. Hehehehe :D.
Beberapa waktu kemaren, sedang belajar salah satu budaya Indonesia, local wisdom, beladiri tradisional Indonesia, tepatnya dari Cianjur, namanya Maenpo Cikalong. Asik juga ternyata, baru tahu banyak ragam silat di Indonesia.
Apa kesibukan Pak Luri saat ini? Seperti biasa sepertinya halnya programmer yg lain, masih berkutat di seputar bidang programming, ga jauh-jauh dari php dan pascal. Saat ini masih bekerja di suatu institusi nasional yang bergerak di bidang jasa online marketing, khususnya di bidang properti.
Di luar rutinitas, bergabung di beberapa komunitas IT dan non-IT, salah satu diantaranya, bersama rekan-rekannya membangun wadah untuk para pesilat tradisional di SilatIndonesia.com.
Apa yang membuat Pak Luri menyukai open source dan memutuskan untuk menjadi penggiat open source di Indonesia? Alasannya sederhanya saja, ingin berbagi, dan semoga bermanfaat.
Apa yang melatarbelakangi Pak Luri membuat Aksi IDE? Alasannya sederhana, saya sendiri membutuhkan suatu tools atau editor yang bisa menunjang rutinitas saya sehari-hari, yang bisa meng-handle beberapa project, sekaligus bisa membuka database, melakukan versioning, source formatting, dll, tapi semuanya mestinya ada dalam dalam satu utilitas, tetapi harus tetep ringan digunakan.
Ada memang aplikasi sejenis, hanya saja saya belum merasa nyaman menggunakan, mengingat load-nya yang cukup berat. Atau, kalaupun ada yang bagus, biasanya berbayar.
Akhirnya, dengan sedikit modal semangat yang ada, saya coba bangun AksiIDE ini.
Apakah ada alasan khusus dibalik nama “Aksi IDE”? Hehehehee…. tadinya, AKSI sebenernya merupakan singkatan dari Aplikasi Komputer Sistem Integrasi, tapi kalau tetep dipanjangin kesannya jadi lucu juga. Jadi tetep pake kata AKSI saja.
IDE sendiri memang singkatan dari Integrated Development Environment. Aksi IDE arahnya akan ke sana, menjadi suatu IDE yang simple tapi powerful namun tetep ringan.
Diharapkan, dengan menggunakan IDE ini (AksiIDE), teman-teman akan terus berAksi untuk membuat aplikasi-aplikasi, baik untuk open source maupun komersial untuk menghidupi asap dapurnya.
Apakah ke depannya Pak Luri akan membuat produk open source lagi? Iya. Tapi mungkin tidak semuanya opensource, beberapa saya rilis sebagai freeware saja, belum opensource.
Dalam kisaran bulan ini, saya akan rilis satu produk opensource lagi. Kali ini berkaitan dengan pemrograman pascal, khususnya penggunaan pascal untuk web-application. Rencana source akan dibuka di github.
Sejak kapan Bapak mulai menyukai dan terjun ke dunia programming? Kurang ingat juga, tapi seingat saya, sejak SMA kelas 2 saya baru mulai belajar pemrograman. Saat itu baru belajar Bahasa Assembler, baru kemudian saya belajar pascal dan bahasa-bahasa yg lain.
Kami dengar, skill programming yang Bapak miliki berasal dari belajar otodidak? Apakah itu benar? Benar.
Tapi tidak sepenuhnya benar juga, saya masih tetep perlu guru, siapa saja yg bisa saya tanya tentang suatu keilmuan saya anggap sebagai guru, walau kemudian prakteknya tetep mesti berjuang sendiri.
Masa dulu tidak seperti masa sekarang, dimana informasi mudah sekali kita dapat.
Tinggal ketik kata-kata di search engine, apa yg kita cari bisa ditemukan.
Waktu itu sumber informasi hanya dari buku-buku, itupun sangat terbatas. Ada majalah tentang pemrograman, walau sayangnya sekarang sudah tidak ada lagi.
Dari sini juga, makanya bersama teman-teman, saya sempat membangun situ forum pemrograman, seperti :
- Delphi Indonesia, http://delphi-id.org
- PHP Indonesia, http://php-id.org
- Fox Pro Indonesia, http://fox-id.org
- dll
Apakah ada kiat-kiat khusus untuk belajar pemrograman secara otodidak agar bisa seperti Bapak? Rajin, pantang menyerah dan tetap semangat. Dengan perlahan, bertahap, satu demi satu.
Apa pesan Bapak untuk coder di Indonesia? Banyak sekali sebenernya.
Tapi jangan deh, saya belum sepintar dan setegar itu untuk memberikan dan meninggalkan pesan.
Apa harapan Bapak untuk dunia pemrograman di Indonesia di tahun 2015 nanti? Harapan?
Sepertinya sulit sekali berharap mas, mending hadapi saja, terlebih dengan adanya AFTA nanti, tinggal apakah kita nanti bisa cepat tinggal landas, atau malah semakin tertinggal jauh di belakang dan meninggal.
Kayanya AFTA jadi momok yaa .. hehehhe…
Eehh… maaf, curhat.
Sedih dengan kondisi para programmer/coder sekarang.
Sedih dengan kualitas lulusan IT sekarang.
Sedih dengan kualitas mahasiswa IT sekarang.
Tidak semua memang, tapi coba aja dilihat di group/forum pemrograman, mereka sering sekali menanyakan sesuatu tanpa mencari terlebih dahulu. Padahal sering kali yang ditanyakan sudah ada di panduan, example dan bahkan mudah sekali dicari di media online.
Entah titik buntunya dimana, di mahasiswanya atau di pengajarnya atau di birokrasi dan kurikulumnya, atau entahlah.
Ini PR kita semua, dan tinggal sejauh apa kita sudah mengerjakan PR-nya.
Dari saya sendiri tidak, atau belum bisa berbuat banyak.
Sementara ini baru bisa berbagi ilmu di beberapa seminar/workshop, sebagian dalam video-video yg saya upload ke youtube.
Dan sementara baru bisa membuat dan berbagi aplikasi-aplikasi, baik freeware maupun opensource.
0
0
0
share