0
0
0
share
#bootstrap#vue#react-native#kotlin
0 Komentar
Teknologi Pemrogaman Yang Perlu Dipelajari di Tahun 2018
Setiap detik penemuan terhadap teknologi baru pasti bertambah begitu pula dengan perkembangan teknologi dalam bidang programing. Jika zaman dahulu kita hanya bisa membuat aplikasi web secara native dan mobile secara native juga maka sekarang dengan perkembangan teknologi bahkan kita bisa membuat aplikasi yang bisa berjalan di web dan mobile hanya menggunakan satu bahasa pemograman sebagai dasarnya. Berikut teknologi yang perlu di pelajari untuk menghadapi sisa tahun 2018 untuk kalian para pembaca Codepolitan.
1. Vue.js
Vue.js merupakan framework untuk pengembangan user interface yang diluncurkan pada Februari 2014 . Evan You pembuat dari Vue.js yang sebelumnya berkerja di Google sebagai Creative Technology pada tahun 2012 dan kemudian berkerja di Meteor sebagai Meteor Development group Core Dev pada tahun 2012-2014. Pada tahun 2016 dia akhirnya memutuskan untuk fokus pengembangan Vue.js hingga saat ini. Perkembangan Vue.js sangatlah pesat dilihat dari beradasarkan data dari satu artikel di Medium bahwa pada tahun 2014 sampai 2015 Vue.js mengalami peningkatan yang konstan setiap tahun, hingga saat ini Vue.js masih menjadi pilihan salah satu pilihan yang populer. Vue js merupakan javascript framework yang membantu kita dalam membuat sebuah website/aplikasi yang membutuhkan banyak interaksi di dalamnya, biasanya berupa Single Page Application.
Bagaimana kita menggunakan Vue.js? Untuk instalasi pada dasarnya bisa langsung dengan cara menambahkan script Vue.js melalui CDN, dan bisa juga dengan menggunakan NPM dan CLI, yang mana instalasi ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk lebih jelasnya lagi bisa dilihat Installation Vue.js
2. Kotlin
Kotlin merupakan bahasa pemograman yang bisa dijalankan di platfrom Java Virtual Machine dan Kotlin juga bisa di compile ke bahasa JavaScript. JetBrains merupakan perusahaan dibalik bahasa pemograman Kotlin dan juga perusahaan dibalik IntelliJ IDEA. Setelah melalui banyak perkembangan, JetBrains merilis Kotlin secara open source dan kini setelah perkembangannya semakin maju,dan Google mendukung penuh Kotlin untuk pengembangan aplikasi Android. Kotlin mempunyai beberapa fitur yang salah satunya adalah yype inference. Dengan adanya fitur ini maka kita tidak perlu mendeklarasikan tipe data untuk variabel dan properti secara eksplisit seperti di Java. Compiler Kotlin akan menebak tipe data yang akan digunakan.
3. Bootstrap 4
Siapa yang tidak mengenal Bootstarp? Hampir setiap developer web pasti pernah menggunakan Boostrap di project yang mereka buat. Bootstrap awalnya dibuat dan dikembangkan oleh programmer Twitter, yaitu Mark Octo dan Jacob Thornton sejak tahun 2011. Saat itu memang para programmer di Twitter menggunakan berbagai macam tools dan library yang mereka kuasai dan disukai untuk melakukan pekerjaannya, sehingga tidak ada standarisasi dalam penamaan suatu class. Akibatnya kode yang dibuat sulit untuk dikelola, sehingga keduanya membuat sebuah tools atau framework yang digunakan bersama dilingkungan internal Twitter.
Sejak diluncurkan pada bulan agustus 2011, Bootstrap telah berevolusi dari proyek yang hanya basis CSS menjadi sebuah framework yang lebih lengkap. Pada bulan Januari 2012, Bootstrap merilis versi 2.0 yang didalamnya sudah memasukan fitur responsive layout, dan sejak saat itu penggunaan Bootstrap menjadi sebuah tren karena pada saat itu ia merupakan penemuan yang sangat berguna bagi para developer. Pada bulan Agustus 2014 bootstrap kembali mengeluarkan versi terbaru yaitu versi 3.0 yang di dalamnya sudah mengakomodasi konsep mobile first artinya didalam pembuatan dan pengembangan mulai dari layar yang terkecil dahulu (mobile/handphone/ smartphone) dan secara bertahap pada tampilan yang paling besar. Sekarang bootstrap sudah mengeluarkan versi 4.0 pada awal tahun 2017 dan memiliki tampilan yang lebih stabil dan memoptimalkan beberapa tools untuk pengembangan ecommerce. Dengan Bootstrap kita bisa memuat web yang responsif yang berarti kita dapat menyesuaikan tampilan aplikasi web kita ke berbagai ukuran layar mulai dari browser, tablet, dan smartphone.
4. React-Native
React Native merupakan framework yang dikembangkan oleh Facebook setelah mereka membuat libary React.js. Perbedaan antara React-Native dan React.js adalah React-Native merupakan framework sedangkan React adalah JavaScript library. React-Native sendiri merupakan framework open soure yang memungkinkan developer untuk mengembangkan aplikasi native di Android dan iOS dengan menggunakan Javascript. React-Native tersedia untuk pengembangan aplikasi native di platform iOS dan Android. React-Native memiliki beragam fitur yang akan membantu kerja seorang developer seperti hot reload, inspector, dan debug JavaScript remotely.
0
0
0
share