Rumus Frequency Excel, Pengertian & Panduan Cara Menggunakannya

Profile
Prasatya

2 Agustus 2025

Rumus Frequency Excel, Pengertian & Panduan Cara Menggunakannya

Excel memiliki banyak rumus bawaan untuk analisis data, salah satunya adalah Fungsi FREQUENCY atau yang sering disebut Frequency Excel. Fungsi ini digunakan untuk menghitung seberapa sering nilai tertentu muncul dalam sekumpulan data. Dengan rumus FREQUENCY kita bisa membuat tabel distribusi frekuensi secara otomatis, mempermudah pekerjaan analisis terutama ketika dataset sangat besar. Misalnya, jika hanya ada puluhan data perhitungan frekuensi mudah dilakukan manual, tetapi untuk ratusan atau ribuan data fungsi FREQUENCY akan menyelesaikannya dengan cepat.

Pengertian Frekuensi dan Statistika

Sebelum membahas Excel, perlu dipahami dulu konsep frekuensi dalam statistika. Frekuensi adalah banyaknya kemunculan suatu nilai atau rentang nilai dalam data. Dalam istilah statistika (ilmu pengolahan data), statistik merujuk pada kumpulan data atau informasi, sedangkan statistika adalah ilmu yang mempelajari cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data tersebut. Dengan kata lain, statistika menyediakan metode untuk menghasilkan statistik (data) yang berguna.

Sebagai contoh, anggap kita memiliki data nilai ujian sejumlah 10 siswa: 17, 20, 20, 18, 17, 17, 20, 18, 19, 20. Dalam data tersebut nilai 17 muncul tiga kali, sehingga frekuensi(17) = 3, frekuensi(18) = 2, frekuensi(19) = 1, dan frekuensi(20) = 4. Frekuensi sering disajikan dalam tabel frekuensi atau histogram untuk menggambarkan sebaran data. Dengan memahami konsep frekuensi ini, kita bisa menggunakan fungsi FREQUENCY di Excel untuk menghitungnya secara otomatis.

Fungsi FREQUENCY di Excel

Image

Fungsi FREQUENCY adalah salah satu fungsi statistik di Excel yang menghitung kemunculan nilai dalam suatu rentang data. Hasil fungsi ini berupa array vertikal yang menampilkan jumlah kemunculan (frekuensi) setiap nilai atau interval di dalam data.

Prinsip kerjanya: Excel membandingkan data yang kita masukkan (data_array) dengan batas-batas yang kita tentukan (bins_array), lalu menghitung berapa banyak nilai data_array yang termasuk di setiap bin. Frekuensi untuk setiap bins disimpan secara berurutan dalam satu kolom hasil. Sebagai catatan, fungsi FREQUENCY mengabaikan sel kosong dan sel berisi teks. Artinya, hanya data numerik yang dihitung.

Sintaks Rumus FREQUENCY

Bentuk umum penulisan rumus FREQUENCY di Excel adalah sebagai berikut:

=FREQUENCY(data_array; bins_array)

Di sini data_array adalah rentang data yang ingin kita analisis, sedangkan bins_array adalah kumpulan nilai batas interval untuk mengelompokkan data tersebut. Argument bins_array harus mencakup nilai batas atas dari tiap interval, misalnya {50, 80, 90} jika kita ingin membuat interval 0–50, 51–80, 81–90, dan >90. Perlu diperhatikan juga, data_array sebaiknya sudah diurutkan dari kecil ke besar, dan bins_array memiliki batas atas-bawah interval yang jelas agar analisis frekuensi menjadi benar.

Baca Juga: Rumus VLOOKUP di Excel, Pengertian, Fungsi dan Cara Menggunakannya

Cara Menggunakan Rumus FREQUENCY di Excel

Langkah-langkah umum untuk menggunakan fungsi FREQUENCY di Excel adalah sebagai berikut:

  1. Siapkan data yang akan dihitung frekuensinya dalam sebuah kolom (data_array). Jika perlu, buat pula kolom atau baris terpisah untuk nilai bins (bins_array) sesuai yang diinginkan.
  2. Pilih sel output di mana hasil frekuensi akan ditampilkan. Jumlah sel yang dipilih harus satu lebih banyak daripada jumlah bins, karena sel tambahan akan berisi frekuensi untuk data di atas interval tertinggi.
  3. Masukkan rumus FREQUENCY. Misalnya, jika data ada di sel C2:C11 dan bin berada di E2:E5, maka ketik =FREQUENCY(C2:C11;E2:E5) di bagian bilah rumus.
  4. Eksekusi sebagai rumus array. Setelah mengetik rumus, tekan Ctrl+Shift+Enter secara bersamaan. Ini diperlukan agar Excel memprosesnya sebagai array formula. Jika langkah ini benar, Excel akan menambahkan tanda kurung kurawal {} di sekitar rumus dan mengisi semua sel output sekaligus.

Catatan: Pada Excel versi terbaru (365 ke atas), Anda tidak perlu lagi menggunakan Ctrl+Shift+Enter karena dukungan Dynamic Array akan memproses otomatis dengan menekan Enter saja. Namun pada versi Excel sebelumnya, pastikan selalu mengakhiri entri rumus FREQUENCY dengan Ctrl+Shift+Enter agar diperoleh hasil array yang benar.

Contoh Kasus: FREQUENCY dengan Nilai Tunggal

Misalkan kita memiliki data nilai siswa: 39, 40, 39, 55, 42, 80, 42. Jika kita ingin menghitung frekuensi untuk tiap nilai tertentu saja (misalnya 39, 40, 41, 42), kita bisa membuat bins tunggal seperti {39, 40, 41, 42} dan menggunakan rumus FREQUENCY. Untuk contoh data di atas, hasil FREQUENCY dengan bins [39,40,41,42] akan menghasilkan [2,1,0,2], artinya 39 muncul 2 kali, 40 muncul 1 kali, 41 muncul 0 kali (tidak ada) dan 42 muncul 2 kali.

Perhatikan bahwa bila suatu nilai bins tidak ada dalam data (seperti 41 di atas), maka outputnya nol. Ini menunjukkan bahwa nilai tersebut tidak muncul sama sekali dalam data. Dalam menggunakan FREQUENCY untuk nilai tunggal, prinsipnya sama dengan kasus rentang; Anda hanya membuat bins yang berisi angka-angka target, lalu selanjutnya aplikasi rumus seperti biasa.

Contoh Kasus: FREQUENCY dengan Rentang Nilai

Lebih umum, kita biasanya menghitung distribusi frekuensi berdasarkan rentang nilai (interval). Misalnya, dalam satu set data ujian, kita ingin tahu berapa siswa yang nilainya dalam rentang 0–50, 51–80, 81–90, dan 91–95. Caranya, siapkan bins sebagai nilai batas interval terakhir pada tiap kelompok. Contohnya, letakkan {50, 80, 90, 95} sebagai bins_array. Kemudian masukkan =FREQUENCY(data_array; bins_array) dan tekan Ctrl+Shift+Enter.

Hasilnya, Excel akan menghitung jumlah nilai data_array yang kurang dari atau sama dengan 50, di antara 51–80, 81–90, dan 91–95, secara berurutan. Misalnya, jika data adalah 10 nilai mahasiswa, maka sel pertama hasil (F) menunjukkan jumlah nilai ≤50, sel kedua untuk (50< nilai ≤80), dan seterusnya. Jika ada nilai di atas 95 (nilai di luar bins tertinggi), Excel akan menampilkannya di sel output terakhir. Sebagai contoh, jika kita mengaplikasikan rumus tersebut ke sel I2:I7, maka sel I7 akan berisi frekuensi nilai yang lebih besar dari 95. Hal ini sesuai dengan dokumentasi Microsoft yang menyebutkan bahwa FREQUENCY menghasilkan satu elemen tambahan (lebih banyak 1 dari jumlah bins) untuk menangkap nilai di atas interval tertinggi.

Selain menggunakan referensi sel untuk bins, Anda juga bisa menuliskan nilai bins langsung di dalam rumus sebagai array. Misalnya:

=FREQUENCY(C2:C11; {50;80;90;95})

Tetap akhiri dengan Ctrl+Shift+Enter. Cara ini kadang lebih ringkas jika bin sudah pasti dan tidak berubah-ubah.

Baca Juga: Python in Excel : Menggabungkan kekuatan Python dan fleksibilitas Excel

Menghitung Persentase Frekuensi

Untuk mengubah frekuensi menjadi persentase frekuensi, kita tinggal membagi setiap hasil frekuensi dengan total jumlah data. Misalnya, jika kita sudah mendapatkan array hasil FREQUENCY dari =FREQUENCY(B3:B20, C3:C20), kita bisa ubah rumus menjadi:

=FREQUENCY(B3:B20, C3:C20) / COUNT(B3:B20)

Kemudian tekan Ctrl+Shift+Enter lagi. Ini akan menghasilkan nilai dalam bentuk desimal. Untuk menampilkannya sebagai persentase, cukup format kolom hasil sebagai persen di Excel. Dengan cara ini, setiap bin akan menunjukkan persentase dari total data yang masuk dalam interval tersebut. Jika ada perubahan pada data atau bins, Excel akan otomatis merefresh hasil persentase sesuai dengan perhitungan rumus di atas.

Tips Lain dan Catatan Penting

  • Rumus Array: Ingat bahwa FREQUENCY adalah rumus array. Tanda kurung kurawal {} di sekitar rumus di Excel menandakan bahwa rumus tersebut sudah dieksekusi sebagai array formula. Jangan ketik {} secara manual; biarkan Excel menambahkannya setelah Anda tekan Ctrl+Shift+Enter.
  • Bilah Fungsi: Anda juga dapat mengetik langsung fungsi FREQUENCY di Formula Bar tanpa membuka menu Excel. Cara penekanannya tetap sama: ketik =FREQUENCY(data, bins) lalu tekan Ctrl+Shift+Enter. Ini memudahkan jika Anda terbiasa mengetik dan mengetahui referensi sel langsung.
  • Data Non-Numerik: Jika data_array berisi teks atau karakter, fungsi FREQUENCY akan mengabaikannya dan menghasilkan nol pada output untuk nilai terkait. Pastikan kolom data_array hanya berisi angka untuk mendapatkan perhitungan yang benar.
  • Alternatif Fungsi: Kasus sederhana menghitung kemunculan nilai tunggal juga bisa diselesaikan dengan fungsi COUNTIF untuk masing-masing kriteria. Namun FREQUENCY jauh lebih efisien jika Anda ingin mendistribusikan data ke dalam banyak interval sekaligus.

Kesimpulan

Fungsi FREQUENCY Excel adalah alat yang kuat untuk analisis distribusi data. Dengan rumus ini kita bisa menghitung tabel distribusi frekuensi secara otomatis, terutama ketika jumlah data sangat banyak atau ketika ada banyak rentang nilai yang harus dihitung sekaligus. Cukup siapkan data dan bins, ketik =FREQUENCY(data_array; bins_array), lalu tekan Ctrl+Shift+Enter agar Excel menghasilkan array frekuensi secara vertikal. Jika Anda membutuhkan nilai relatif, tambahkan pembagian dengan fungsi COUNT seperti dijelaskan di atas.

Image

Sebagai tambahan, untuk mempermudah belajar dan karier di bidang teknologi, CodePolitan menawarkan KelasFullStack – kelas online untuk belajar Fullstack Web Development dari A sampai Z. Kelas ini cocok bagi Anda yang ingin membangun karir bagus, memiliki gaji tinggi, serta kemampuan membuat situs atau aplikasi untuk bisnis online sendiri. Pelajari lebih lanjut di halaman resmi KelasFullstack CodePolitan dan mulailah perjalanan Anda menjadi pengembang web penuh keterampilan.

Referensi

  • Kelas Excel – Fungsi FREQUENCY Excel, Contoh dan Cara Menggunakan Rumus Frequency Excel
  • ExtendOffice – Bagaimana cara menghitung distribusi frekuensi di Excel
  • BINUS University – Memahami Perbedaan Statistik dan Statistika
  • IDN Times – Mengenal Rumus FREQUENCY Excel Beserta Contoh Kasusnya
  • Microsoft Support – FREQUENCY function

What do you think?

Reactions