0
0
0
share
#frontend#bootstrap#css#cssframework
0 Komentar
Pendekatan dengan Semantic UI CSS Framework
Sebagai seorang front end developer, saya sebenarnya paling jarang menggunakan CSS framework kecuali untuk project dengan deadline cepat.
Sebelum mengenal Semantic, karena teman-teman developer sudah familiar dengan yang namanya Bootstrap maka dari itu saya dikenalkan dengan Bootstrap.
Sebulan bekerja dengan Bootstrap, entah saya merasa banyak yang kurang, termasuk membuat dropdown select, kita harus memakai plugin jQuery tambahan.
Karena saya pribadi orangnya suka dengan yang anti-mainstream, saya mencoba search di google "Best CSS Framework" nah disini lah saya kenalan dengan Semantic UI.
dari situs Usablica tertulis Semantic UI urutan pertama dalam nominasi Best CSS Framework, kata teman saya orang indonesia hanya suka yang populer bukan yang terbaik, disini saya mencoba menjadi anti-mainstream lagi.
1 minggu pertama dengan Semantic terasa nyaman, apa lagi UInya yg terbilang elegant.
Semakin nyaman begitu tau ada beberapa fitur Bootstrap yang ga ada di Semantic, akhirnya saya dan teman setim memutuskan untuk beralih ke Semantic.
Project kami yang udah terlanjur memakai Bootstrap pun kami migrasi ke Semantic UI.
Mungkin sekilas akan terlihat biasa aja ya bagi kalian yang udah terbiasa dengan Bootstrap, atau mungkin tanggapannya "rumit digunakan" karena itu tanggapan dari beberapa developer yang saya kenalin dengan semantic.
Namun ketika kalian menggunakan Framework yang satu ini akan terasa perbedaannya, termasuk struktur classnya juga yang bagus jadi ketika kita melakukan penulisan juga ga pusing.
Kalau sudah banyak situs yang menggunakan Bootstrap, maka ini lah situs dari indonesia yang sudah menggunakan Semantic sebagai CSS frameworknya : Saungkode
Note: Artikel ini tidak mendoktrin teman-teman untuk memakai Semantic, tapi cobalah biar ga bosan disitu-situ terus :D dan artikel ini tidak menyatakan bahwa Bootstrap itu jelek, semua karya bagus kok :)
Semoga bermanfaat bagi bangsa & negara!
0
0
0
share