
Mengenal Figma adalah: Pengertian dan Langkah Membuat Prototyping Bagi Pemula

Mengenal Figma adalah satu langkah awal untuk memahami alat desain UI/UX berbasis web yang kini sangat populer. Figma sendiri lahir dari ide Dylan Field dan Evan Wallace pada 2012, lalu resmi diluncurkan pada 2016. Sederhananya, “Figma adalah kanvas digital canggih” yang memudahkan proses desain dan memungkinkan tim bekerja bersama dari mana saja. Dibandingkan aplikasi desain tradisional, Figma tidak perlu di-install karena berbasis cloud; setiap perubahan tersimpan otomatis online sehingga bisa diakses kapan saja. Sebagai contoh, Figma digunakan oleh berbagai perusahaan besar (Slack, Twitter, Zoom, Dropbox, Walgreens) karena stabil dan mendukung kolaborasi tim skala besar. Dengan Figma, kamu dan tim dapat mengerjakan desain bersama secara real-time – perubahan satu desainer akan langsung terlihat oleh yang lain. Hal ini mempercepat feedback dan meminimalkan revisi berulang, karena semua anggota dapat memberi komentar langsung pada elemen desain.
Figma memudahkan kolaborasi real-time: beberapa desainer dapat mengedit desain yang sama secara bersamaan. Setiap perubahan langsung terlihat semua anggota tim, sehingga proses iterasi desain berjalan lebih cepat. Selain itu, Figma juga menyediakan fitur komentar yang kontekstual, memungkinkan tim memberikan umpan balik tepat pada elemen desain tertentu. Kehadiran fitur berbasis cloud membuat desainer bebas bekerja di berbagai platform (Windows, macOS, Linux bahkan ponsel lewat Figma Mirror) tanpa khawatir file hilang. Setiap proyek desain disimpan di server Figma, jadi kolaborasi lintas-devise pun jadi mudah.
Fitur Utama dan Kelebihan Figma

Figma menawarkan banyak fitur unggulan yang tidak dimiliki aplikasi desain lain. Misalnya, kolaborasi real-time adalah keunggulan utamanya. Tim desain dapat bekerja bersama dalam satu file secara bersamaan, jadi tidak perlu lagi bolak-balik kirim file. Selain itu, Figma bersifat cross-platform: kamu bisa mengaksesnya di browser Windows, macOS, Linux, maupun aplikasi desktop, sehingga fleksibilitasnya sangat tinggi. Bagi pemula maupun profesional, ada paket gratis yang sudah sangat memadai – fitur penting tersedia untuk penggunaan pribadi dan tim kecil.
Beberapa fitur utama Figma meliputi:
- Prototyping Terintegrasi: Figma dilengkapi tab Prototype untuk membuat simulasi interaktif antar frame. Kamu bisa menambahkan transisi dan animasi pada tombol atau elemen lain tanpa perlu coding.
- Komponen dan Styles: Buat elemen desain berulang (komponen) untuk digunakan di banyak tempat. Figma adalah alat yang memudahkan pembuatan komponen reusable dan library bersama tim. Juga ada Styles untuk menyimpan warna, teks, dan efek agar konsistensi terjaga.
- Auto Layout: Fitur ini membuat layout responsif secara otomatis. Saat konten berubah, elemen tata letak akan menyesuaikan sendiri, mempercepat pembuatan desain adaptif.
- Plugin dan Ekosistem: Figma memiliki komunitas aktif dan banyak plugin. Misalnya, kamu bisa menambah gambar dari Unsplash, ikon dari Iconify, atau membuat animasi dengan plugin khusus. Hal ini mempercepat pekerjaan desain karena tidak perlu mencari aset eksternal.
- Versi & Riwayat: Figma menyimpan version history secara otomatis. Setiap perubahan tercatat, kamu bisa melihat perbedaan antar versi atau mengembalikan desain ke versi sebelumnya bila perlu.
Keuntungan lain menggunakan Figma adalah antarmuka yang intuitif dan ringan. Desainer baru pun cepat beradaptasi karena desainnya user-friendly. Hasil desain juga mudah diekspor ke berbagai format (PNG, SVG, PDF, dll.) sehingga siap pakai.
Baca Juga: Mengenal UI/UX Adalah: Pentingnya Desain Digital Industri Modern
Apa itu Prototipe?
Dalam proses desain UI/UX, prototipe adalah model awal yang menggambarkan tampilan dan alur aplikasi. Tujuan membuat prototipe adalah mengubah ide abstrak menjadi simulasi nyata. Dengan prototipe, kita bisa menguji fungsionalitas dan navigasi sebelum aplikasi dikoding. Menurut Figma, “Prototyping is a quick way to go from sketches or wireframes to a simulation where you can get user feedback”. Artinya, prototipe memungkinkan desainer melihat langsung bagaimana pengguna berinteraksi dengan desain. Hal ini krusial untuk menemukan kesalahan atau kekurangan pada tahap awal. Jika ada tombol tidak berfungsi atau tata letak membingungkan, masih bisa diperbaiki tanpa biaya coding.
Prototipe juga penting untuk presentasi ke stakeholder atau klien. Daripada hanya menjelaskan secara lisan atau lewat gambar statis, kamu bisa memperlihatkan prototipe interaktif yang nyaris seperti aplikasi jadi. Dengan begitu, klien dan tim pengembang bisa memahami alur aplikasi lebih jelas sebelum mulai menulis kode.
Langkah-langkah Membuat Prototyping dengan Figma
Untuk membuat prototipe interaktif di Figma, ikuti langkah-langkah berikut:
- Siapkan Desain UI Lengkap. Pastikan semua layar aplikasi sudah dirancang dengan baik pada Frame masing-masing. Desain harus mencakup tombol, teks, ikon, gambar, dan elemen interaktif yang ingin diuji.
- Buka Tab Prototype. Di sebelah kanan (Properties Panel), pilih tab Prototype. Di sinilah kamu mengatur interaksi. Kamu dapat memilih jenis trigger (misalnya On Click), efek transisi, serta menentukan delay atau animasi antar-layar.
- Tentukan Interaksi Antar Frame.
Gambar di atas menunjukkan antarmuka Figma saat membuat prototipe. Klik elemen (misalnya tombol, teks, atau gambar) yang ingin diatur interaksinya, lalu tarik (drag) titik lingkaran kecil ke Frame tujuan. Langkah ini menghubungkan dua layar sehingga saat prototipe dijalankan, Figma tahu ke mana layar akan berpindah ketika elemen tersebut di-klik. Sesuai petunjuk CodePolitan, “cukup klik fitur Prototype, lalu tambahkan interaksi di elemen yang ingin kamu uji”. Misalnya, jika tombol “Masuk” diklik, maka diarahkan ke layar Dashboard; atau tombol “Kembali” diarahkan ke layar beranda.
- Sesuaikan Animasi (Custom Animation). Setelah frame terhubung, atur transisi dan animasi sesuai kebutuhan. Pada panel Interactions, pilih efek seperti Instant, Dissolve, Smart Animate, atau lainnya. Kamu bisa mengatur durasi dan easing agar perpindahan layar terasa halus. Fitur ini sangat berguna untuk membuat prototipe lebih realistis.
- Jalankan Prototipe (Klik Play). Ketuk tombol ▶︎ Present di pojok kanan atas atau tekan tombol Present. Figma akan membuka tampilan prototipe dalam mode fullscreen interaktif. Coba semua tombol dan interaksi yang telah dibuat. Pastikan alur navigasi sudah benar dan transisi berjalan lancar.
- Uji Coba dan Bagikan. Jika prototipe berjalan sesuai rencana, kamu bisa membagikan link prototipe kepada tim atau klien untuk diuji. Di mode presentasi, klik ikon Share Prototype dan salin link-nya. Rekan tim atau pengguna lain dapat mengakses prototipe tersebut melalui browser dan memberikan feedback langsung.
Baca Juga: Figma Luncurkan Fitur Baru Yang Dapat Membantu Developer Dalam Pengembagan Program
Kesimpulan
Figma adalah alat desain modern yang mengintegrasikan pembuatan prototipe dan kolaborasi tim dalam satu platform. Dengan langkah-langkah di atas, kamu dapat membuat prototipe interaktif yang menyerupai aplikasi sebenarnya. Tahap-tahap prototyping Figma membantu menguji dan memperbaiki desain sejak dini, sehingga pengembangan selanjutnya bisa lebih efisien. Jangan ragu bereksperimen dengan berbagai fitur Figma (seperti Auto Layout, komponen, dan plugin) untuk memperkaya prototipemu. Semakin sering berlatih, kamu akan semakin mahir memanfaatkan kekuatan Figma dalam proyek UI/UX-mu.
Ingin meningkatkan kemampuan coding dan desain secara menyeluruh? CODEPOLITAN menawarkan KelasFullstack – kursus online Fullstack Web Developer dari A sampai Z. Program ini cocok bagi pemula yang ingin berkarir di industri teknologi dengan gaji tinggi dan ketrampilan yang dibutuhkan perusahaan. Ikuti kelas Fullstack CodePolitan dan perkuat keahlianmu membuat aplikasi atau website yang andal!
What do you think?
Reactions





