0

0

0

share


#Framework#Framework#google#google
0 Reaksi

0 Komentar

Membangun Fondasi yang Baik untuk Hari Esok yang Lebih Mudah

Profile
Sidiq Permana

30 Juni 2016

Jaman sekarang belajar teknologi mudahnya kebangetan. Tinggal buka Google.com lalu pilih mau belajar apa keluar hasilnya, mau belajar dari blog, ebook sampe website resminya udah berjejer rapih di halaman mbah Google tapi sangking mudahnya ngebikin kita ketergantungan dan ‘bodoh’. Kok bisa ? ya buat developer Google.com adalah malaikat dan stackoverflow adalah sahabat sejati. Andaikan dua situs tersebut tidak bisa diakses karna satu alasan misal dibanned oleh kemendikbud atau kominfo karna dianggap membodohi bangsa Indonesia dijamin sebagian besar developer akan turun ke jalan lalu berdemonstrasi layaknya supir taksi waktu ngedemo uber dan grab. Bisa dibilang Kiamat Kecil oleh sebagian developer tapi tidak bagi developer yang punya fondasi yang baik.

1-UqyeK9DkPX59G8hWTPK3Dw

Jadi developer itu mudah jaman sekarang, referensi betebaran alaihum gambreng, potongan kode dimana-mana, library2 yang bikin hidup lebih enak selalu ada di github.com bahkan kalau susah ya dua situs tadi hadir sebagai juru selamat. Pokoknya mah. Code once, Googling Anytime.

Dan kebanyakan developer memulai belajar dari framework sebagai trend. Ya platform/framework teknologi menjadi nilai absolut bagi para pemula untuk bermain-main dan mencoba bikin maha karya bernama perangkat lunak. Tidak ada yang salah sik, tapi kebanyakan ketika disenggol sedikit dengan case algoritma dasar atau struktur data dasar jeng-jeng.. langsung deh make Jurus andalan G.O.O.G.L.I.N.G hehehehe.. ini juga gak salah, nyomot kode orang yang dianggap solusi dari stackoverflow (biasanya berdasarkan rating dari jawaban) lalu di tempel ke source code yang dipunya. Voilla, jurus kedua copy-paste dikeluarkan. Masalah selesai? Bisa jadi tapi kemungkinan masalah baru muncul lebih besar apalagi ketika harus dipertanggung jawabkan. Percayalah kode mu itu mencerminkan dirimu. Tsah.

Gak ada yang salah dengan dua jurus diatas. Googling dengan berharap ada jawaban di stackoverflow dan copy-paste snippet code tanpa ditelaah terlebih dahulu. Kalau cuma mengejar sing penting gawean kelar ya gak masalah. Namun… namun.. patut disayangkan kalau kita hanya mengandalkan dua cara ini.

Saya selalu percaya kalau developer yang baik adalah developer yang punya fondasi yang baik juga. Konteks baik biasanya berujung pada kualitas selama akumulatif ‘baik’ sama dengan kompleksitas n log n.. apasih.. ngawur. Fondasi yang baik itu seperti apa? Inti dari ngoding itu kan translasi pola pikir menjadi perintah yang dimengerti oleh komputer. Nah Algoritma dan Struktur Data punya peranan penting sebagai fondasi logical thinking seorang developer. Ketika seorang developer sudah punya fondasi algoritma dan struktur data yang bagus dijamin mau main ke bahasa manapun atau platform mana pun akan terasa mudah.

Sebagai contoh, fondasi komunikasi antar manusia adalah bahasa tubuh atau isyarat. Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan bahasa lainnya hanya sebagai media. Ketika kita paham dasarnya seharusnya mempelajari semantik dari bahasa tersebut akan lebih mudah dipelajari. Ini sama dengan kita mempelajari bahasa pemrograman. Persamaan kedua tipe bahasa tersebut terletak pada bagaimana kita membiasakan mempraktekannya. Syntax itu tidak perlu dihafal, kita bukan lagi anak SD, SMP atau SMA yang metode belajarnya adalah menghafal. Syntax itu dipahami dan dibiasakan untuk mempraktekannya. Semakin kita sering praktek secara otomatis otak kita akan merekam ke dalam memori, sama lah seperti kita yang secara tidak sadar hafal posisi tombol2 keyboard komputer.

Nah selanjutnya, pendekatan belajar yang paling banyak saya temui adalah pendekatan Top to The Bottom. Pelajari framework (top) lalu ke bahasa terkait (bottom). Hmm ini juga gak salah kalau mau hasil instan. Tapi alangkah baiknya kalau pendekatannya dibalik. Bottom to The Top. Jadi pelajari bener2 dulu Bahasa Terkait baru pelajari frameworknya. Pengalaman saya paralel menjadi solusi yang bagus tapi tetep memprioritaskan lebih pada Bahasanya. Contoh, Belajar buat aplikasi Android. Seharusnya kita memprioritaskan dulu Bahasa dan konsep pemrograman Object Oriented Programming-nya baru pelajari framework-nya. Percaya deh seharusnya ini bakal ngebuat kita lebih mudah. Nantinya gak bakal pusing sama kata2 ajaib macam interface, extends, bedain class dan object dsb.

Baca juga: Mencoba Banyak Bahasa Pemrograman atau Menguasai Beberapa Saja?

Ketika sudah memahami algoritma+struktur data, bahasa pemrograman pilihan, konsep pemrograman dari bahasa tersebut sekarang saatnya kita berbicara ke framework. Percayalah dokumentasi framework 95% lengkap ditambah dukungan komunitas yang besar dan selalu memberikan solusi dimana saja dengan satu pintu kemana saja bernama Google.com. Cuma, PR kita adalah mempelajari lebih mendalam framework tersebut kalau bisa sedalam palung di laut. Tsahh. Tau bagusnya dimana sampe jelek-jeleknya dimana. Dijamin ketika pemahaman framework kita menyeluruh dijamin hidup lebih ntaph!

Gak ada kata terlambat dalam belajar asal kita mau dan konsisten. Ya konsisten dengan dukungan kesabaran dalam menikmati proses belajarnya. Jangan berharap hasil Instan karna gak bakal bertahan lama. Liat aja mie instan kalau didiemin pasti udah gak enak (walaupun tetep dimakan sik hehehe). Gue selalu inget kata-kata ini sebagai fans fanatik Manchester United : Form is Temporary, Class is Permanent. Dan menurut gue itu berlaku juga buat kita sebagai developer. Satu lagi, proses belajar yang enak itu adalah belajar vertikal ke bawah. Lurus dan mendalam. Lebih baik menjadi sumur yang sedalam palung dilaut dibandingkan menjadi danau yang luas tapi dangkal.

Selama Internet masih ada, selama laptop kesayangan kamu gak jamuran dan selama air putih menjadi temen setia kita ngoding maka selama itu pula harapan untuk memperbaiki kualitas diri tetep ada. Niat saja gak cukup, tambahkan Konsistensi agar lebih Joss.

Saya juga gak jago2 amat dalam ngoding masih kalah sama sahabat saya Anton atau Om Rendra Toro, tapi saya tetep mempertahankan semangat belajar untuk jadi yang lebih baik. Yuk lah sama-sama belajar kalau Developer Indonesia jago-jago pasti Indonesia akan lebih maju dari sekarang.

Tetap Semangat dalam Perdjoangan.

0

0

0

share