Kesalahan Coding Pemula dan Cara Mengatasinya

Kesalahan itu wajar, bahkan penting untuk belajar. Tapi hati-hati, ada kesalahan yang bisa jadi penghambat kalau dibiarkan terlalu lama. Yuk, kita bahas kesalahan coding yang sering dilakukan pemula, alasan di baliknya, dan cara mudah menghindarinya!

1. Melewati Fondasi

Kita hidup di era di mana React, Django, atau Flutter jadi topik panas di kalangan pengembang. Memang menggoda langsung terjun ke kerangka kerja canggih ini. Tapi kalau melewatkan dasar-dasarnya—seperti variabel, loop, fungsi, dan OOP—siap-siap kena pusing!

Apa yang Salah: Tanpa fondasi yang kuat, debugging jadi ajang tebak-tebakan. Konsep seperti operasi asinkron atau rekursi terasa seperti teka-teki tanpa ujung.

Cara Menghindarinya: Luangkan waktu untuk menguasai dasar-dasar bahasa sebelum mencoba kerangka kerja. Misalnya, kalau belajar JavaScript, fokus dulu pada:

• Variabel dan tipe data
• Loop (for, while)
• Fungsi dan callback
• Konsep OOP dasar

2. Coding Tanpa Rencana

Bayangkan membangun rumah tanpa cetak biru. Seperti itulah rasanya menulis kode tanpa perencanaan. Tentu, Anda akan sampai di suatu tempat, tetapi hasil akhirnya mungkin tidak masuk akal—atau lebih buruk lagi, rumah itu mungkin runtuh karena beratnya sendiri.

Kesalahan: Terjun ke dalam kode tanpa menguraikan apa yang ingin Anda capai dan bagaimana cara mencapainya.

Cara Menghindarinya: Luangkan waktu lima menit untuk merencanakan sebelum Anda menulis satu baris kode pun:

• Tulislah kode semu yang menguraikan logikanya.
• Buat sketsa diagram alir untuk masalah yang rumit.
• Tentukan masukan, keluaran, dan kasus tepi.

Contoh: Jika Anda sedang membuat kalkulator, kode semu Anda mungkin terlihat seperti ini:

• Ambil dua angka sebagai masukan.
• Pilih operasi (tambah, kurang, kali, bagi).
• Lakukan operasi.
• Tampilkan hasilnya.

Rencana sederhana ini memberi Anda arahan dan mengurangi kesalahan.

3. Tidak Membagi Masalah Menjadi Bagian-Bagian yang Lebih Kecil

Ketika menghadapi masalah besar, pemula sering kali mencoba menyelesaikannya sekaligus. Hasilnya? Kewalahan, frustrasi, dan seringkali solusi yang tidak lengkap.

Apa yang Salah: Menangani masalah secara keseluruhan akan mempersulit Anda dalam men-debug, menguji, atau bahkan memahami kemajuan Anda.

Cara Menghindarinya: Pecah masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mudah dikelola, lalu atasi satu per satu.

Contoh: Katakanlah Anda sedang membangun sistem login:

• Ambil nama pengguna dan kata sandi sebagai masukan.
• Validasi format (misalnya, format email untuk nama pengguna).
• Periksa kredensial dalam basis data.
• Kembalikan pesan keberhasilan atau kesalahan.

Dengan berfokus pada satu bagian pada satu waktu, Anda menyederhanakan proses dan mengurangi risiko kesalahan.

4. Menulis Kode yang Sulit Dibaca

Kode Anda bukan hanya untuk mesin—tetapi untuk pengembang lain, termasuk Anda di masa mendatang. Menulis kode yang samar atau tidak konsisten membuat kolaborasi menjadi sulit dan debugging menjadi mimpi buruk.

Kesalahan: Menggunakan nama variabel yang tidak berarti, format yang tidak konsisten, atau melewatkan komentar sama sekali.

Apa yang Menyebabkan Frustrasi ketika Anda—atau orang lain—meninjau ulang kode tersebut.

Cara Menghindarinya:

• Gunakan nama deskriptif untuk variabel dan fungsi ( totalPricebukan x).
• Tetapkan gaya pemformatan yang konsisten (alat seperti Prettier dapat membantu).
• Tambahkan komentar secukupnya untuk menjelaskan mengapa sesuatu ada—bukan apa fungsinya.

contoh :

// Hard to read 
let x = 20, y = 15, z = x + y;

// clean and readable
let productPrice = 20;
let tax = 15;
let totalPrice = productPrice + tax;

Kode yang dapat dibaca lebih mudah di-debug, dipelihara, dan dibagikan dengan orang lain.

5. Menyalin dan Menempel Kode Tanpa Memahaminya

Tidak ada salahnya mencari di Google atau menggunakan Stack Overflow—ini pada dasarnya adalah ritual pengembang. Namun, menyalin-menempel kode tanpa memahaminya adalah kebiasaan yang berbahaya.

Apa yang Salah: Ketika sesuatu rusak (dan itu pasti akan terjadi), Anda hanya bisa terpaku pada logika orang lain, tidak tahu apa yang terjadi.

Cara Menghindarinya: Anggap kode pinjaman sebagai kesempatan belajar. Luangkan waktu untuk:

• Bacalah setiap barisnya.
• Pahami cara kerjanya.
• Modifikasilah agar sesuai dengan kebutuhan Anda.

Contoh: Jika Anda meminjam fungsi untuk pengurutan array, sesuaikan fungsi tersebut untuk data spesifik Anda dan uji bagaimana perilakunya dengan masukan yang berbeda.

6. Solusi yang Terlalu Rumit

Saat Anda masih pemula, mudah untuk berpikir bahwa semakin banyak kode berarti semakin baik solusinya. Namun, sering kali, semakin sederhana semakin cerdas.

Kesalahan: Menulis logika yang terlalu rumit, padahal pendekatan langsung sudah cukup.

Apa yang Menyebabkannya: Kode yang sulit dibaca, di-debug, dan dioptimalkan.

Cara Menghindarinya: Fokus pada kejelasan. Tulis kode sesederhana mungkin namun tetap memecahkan masalah.

Contoh: Alih-alih ini:

if (isSunny === true) {

console.log("It's sunny!");

}

Lakukan Ini:

if (isSunny) {

console.log("It's sunny!");

}

7. Mengabaikan Pesan Kesalahan

Pesan kesalahan ada karena suatu alasan—pesan tersebut merupakan petunjuk pertama saat terjadi kesalahan. Namun, banyak pemula yang mengabaikannya atau mencoba mengatasinya tanpa memahami akar permasalahannya.

Apa yang Salah: Anda membuang-buang waktu untuk men-debug karena Anda tidak mengatasi masalah sebenarnya.

Cara Menghindarinya: Baca pesan kesalahan dengan saksama. Alat seperti Chrome DevTools atau fitur debugging VS Code dapat membantu Anda menemukan masalahnya. Dan jangan ragu untuk mencari pesan kesalahan tertentu di Google—kemungkinan besar, orang lain pernah menghadapi masalah yang sama.

8. Menghindari Latihan

Sangat mudah untuk menghabiskan waktu berjam-jam membaca tutorial atau menonton video, tetapi satu-satunya cara untuk menjadi lebih baik dalam pengkodean adalah dengan benar-benar menulis kode.

Kesalahan: Mengonsumsi terlalu banyak konten tanpa menerapkannya.

Apa yang menyebabkannya: Pengetahuan tanpa keterampilan.

Cara Menghindarinya: Berlatihlah setiap hari, meskipun hanya selama 30 menit. Bangun proyek kecil, berkontribusi pada open-source, atau selesaikan tantangan pada platform seperti HackerRank atau LeetCode .

Contoh:

• Buat aplikasi daftar tugas untuk melatih operasi CRUD.
• Bangun aplikasi cuaca untuk mempelajari integrasi API.

Semakin banyak Anda membuat kode, Anda akan menjadi semakin percaya diri.

Tujuannya bukan menghindari semua kesalahan, tapi belajar mengenali dan memperbaikinya dengan cepat. Bersikaplah sabar, konsisten, dan yang paling penting—nikmati prosesnya! Ingat, setiap ahli coding dulu juga pernah ada di posisi Anda sekarang.