
Kemampuan AI yang Mengubah Rantai Pasokan

Tanya siapa saja yang bekerja di rantai pasokan selama setahun terakhir, mereka pasti bilang kalau perusahaan mereka ingin memanfaatkan AI generatif. Penelitian dari EY mendukung ini, dengan hampir 73% eksekutif rantai pasokan dan operasi berencana untuk menerapkan GenAI. Tapi, cuma 7% yang bilang mereka berhasil menerapkannya.
Mengubah teknologi dari sekadar proof-of-concept ke skala besar GenAI memang nggak gampang. Ini semakin jelas kalau kita ingat bahwa operasi rantai pasokan sering kesulitan dengan kualitas data, kesiapan organisasi, dan ketidakpastian di dalam maupun luar. Tapi, perusahaan yang sudah mulai berinvestasi di AI sejak awal, setidaknya sebagian, berhasil melewati rintangan ini. Survei dari McKinsey di tahun 2023 menunjukkan bahwa rantai pasokan dan manajemen inventaris yang sudah pakai AI mengalami peningkatan pendapatan yang signifikan.
Untuk benar-benar memanfaatkannya, tim harus bisa mengintegrasikan GenAI ke dalam alur kerja harian mereka dengan lebih mudah. Begini caranya.
Perencanaan yang Akurat dan Proaktif
Keberhasilan rantai pasokan didasarkan pada pengambilan keputusan yang pintar. Tapi, tanpa data bisnis yang akurat, para pemimpin rantai pasokan sering mengandalkan tebakan dalam mengatur waktu tunggu dan inventaris. Hal ini bisa mempengaruhi waktu pengiriman dan, pada akhirnya, kepuasan pelanggan.
"Data yang berkualitas penting banget saat kita menuju era rantai pasokan otonom," kata Mindy Davis, VP global dari SAP. Banyak perusahaan yang sedang menjalani digitalisasi mungkin sudah meninggalkan sistem berbasis kertas mereka, tapi mereka belum sepenuhnya memanfaatkan analitik dalam pengambilan keputusan. Penelitian EY menemukan bahwa hanya 50% organisasi yang sudah menggunakan GenAI dalam rantai pasokan mereka yang mencapai visibilitas penuh.
AI bisa membantu tim rantai pasokan memprediksi waktu tunggu dengan lebih tepat dan melacak status pengiriman secara real-time. Dengan data yang akurat, mereka bisa memastikan produk tiba tepat waktu dan pelanggan tetap puas. Solusi AI yang terintegrasi ke dalam ERP juga mempercepat pengambilan keputusan bisnis.
Manufaktur yang Efisien dan Minim Kesalahan
Di rantai pasokan modern, tidak ada ruang untuk gangguan seperti kekurangan tenaga kerja, masalah geopolitik, atau kesalahan di manufaktur. AI bisa mempercepat penyelesaian masalah produksi lebih cepat daripada tenaga manusia, bahkan bisa mendeteksi kesalahan sebelum terjadi.
AI juga bisa mengubah fase awal produksi, misalnya dengan menghilangkan tugas berulang seperti pemberian tag pada visualisasi produk, dan meningkatkan efisiensi desain serta kepatuhan produk.
Pemeliharaan yang Prediktif
Produksi barang di rantai pasokan dimulai dari mesin yang digunakan. Waktu operasional mesin sangat penting untuk kelancaran operasi. Dengan AI, perusahaan bisa mendeteksi kerusakan mesin sebelum terjadi melalui pemeliharaan prediktif. Ini meminimalkan pemadaman tak terencana dan menjaga performa aset.
Misalnya,Swiss Federal Railways (SBB) menggunakan AI untuk memeriksa pantograf, komponen penting pada kereta listrik, untuk mendeteksi kapan harus diperbaiki atau diganti. Teknologi ini membantu memastikan operasi kereta tetap berjalan lancar.
Sumber dari: venturebeat
What do you think?
Reactions




