0

0

0

share


#programmer#ego#malas#belajar-coding
0 Reaksi

0 Komentar

Ingin Jadi Programmer Profesional, Hindari Mental-Mental Berikut Ini

Profile
Kresna Galuh

12 Juli 2017

Ingin Jadi Programmer Profesional, Hindari Mental-Mental Berikut Ini

Salah satu profesi yang mengandalkan hardskill yang saat ini cukup potensial adalah profesi sebagai programmer. Bagaimana tidak, selain karena sering kali profesi programmer ini biasanya memiliki gaji yang relatif tinggi juga kebutuhan akan profesi ini di industri tergolong tinggi. Sehingga hampir bisa dikatakan jika kita punya skill yang cukup baik dalam profesi ini, hampir mustahil untuk menganggur atau tidak memiliki pekerjaan. Sekali lagi saya garis bawahi, syaratnya punya skill yang cukup.

Enaknya lagi menjadi programmer, terkadang perusahaan memperlakukan kita lebih fleksibel, khususnya terkait waktu dan tempat kerja. Dalam beberapa kasus (tidak berlaku secara keseluruhan) perusahaan lebih fokus pada target pekerjaannya, mengenai waktu pengerjaannya diberikan keleluasaan kepada programmer itu sendiri. Bahkan ada juga perusahaan yang memperbolehkan programmernya bekerja secara remote, yaitu bekerja dari jarak jauh, tidak harus selalu hadir di kantor.

Selain itu juga, menjadi programmer juga memiliki beberapa keuntungan lain. Misalnya kalau kamu memang memiliki pengetahuan tentang bisnis atau memiliki teman yang jago bisnis, kamu bisa membangun usahamu sendiri dan membangun sebuah produk. Kalaupun tidak, kamu juga bisa memanfaatkan skill programmingmu untuk menerima proyek freelance sebagai tambahan pendapatan.

Meskipun demikian, walaupun banyak orang yang paham akan potensinya dan tertarik untuk menjadi programmer. Ternyata pada kenyataannya banyak orang yang gagal dan menyerah dalam meniti karir sebagai programmer. Bukan karena begitu sulitnya menjadi programmer. Tidak! Menjadi programmer sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan (saya juga tidak bilang mudah ya hehehe). Hanya saja banyak orang yang tidak tahu bagaimana caranya.

Di artikel sebelumnya saya pernah membahas tentang 7 penyakit yang sering kali menjangkit mahasiswa IT sehingga dengan penyakit itu banyak mahasiswa IT yang kesulitan bersaing di dunia industri. Dan tentu saja sedikit banyak penyakit itu juga yang menyebabkan banyak mahasiswa IT gagal memiliki skill coding setelah lulusnya. Kamu bisa membaca artikel tersebut melalui tautan berikut: 7 "Penyakit" Mahasiswa IT yang Menyebabkan Sulit Bersaing di Industri.

Nah pada kesempatan kali ini saya ingin menambahkan. Selain dari karena banyak yang tidak tahu caranya, sehingga menyebabkan kesulitan dalam menjadi programmer profesional. Ada hal lain yang tidak kalah penting yaitu ada berapa mental buruk yang menjadi block penghalang yang menyebabkan seseorang kesulitan dalam berkembang dan menjadi programmer profesional. Dan menurut saya, pemahaman akan mental buruk ini lebih penting dari pada paham bagaimana caranya belajar pemrograman itu sendiri. Karena meskipun kita sudah tahu bagaimana caranya belajar pemrograman, kalau masih memiliki beberapa mental buruk ini, pasti seseorang akan kesulitan dalam berkembang. Dan kabar buruknya lagi dari yang saya amati, mental buruk ini banyak hinggap di karakter-karakter programmer pemula yang ada di Indonesia.

Berikut ini beberapa mental buruk yang harus benar-benar dihindari kalau kamu ingin menjadi programmer profesional:

1. Malas mencari tahu

Materi belajar pemrograman saat ini sebenarnya sudah cukup banyak tersedia di internet. Kalau kamu yang terbiasa dengan bahasa Inggris sebenarnya sumber belajar tersedia sangat melimpah. Buat kamu yang lebih suka yang berbahasa Indonesia juga sudah banyak yang menyediakannya, salah satunya kamu bisa belajar dari berbagai konten belajar di CodePolitan, seperti artikel, interactive coding, tutorial set dan ebook. Nah masalahnya adalah banyak programmer pemula atau calon programmer punya kecenderungan malas mencari tahu. Padahal hanya jika mereka mau mencari tahu, maka semuanya akan menjadi lebih mudah.

Cara Googling

Ini pula lah yang sering kali menyebabkan terjadinya pem-bully-an di forum-forum pemrograman. Banyak programmer pemula sering kali bertanya untuk hal-hal yang sangat sederhana, yang sebenarnya jika dia meluangkan waktu sedikit saja untuk mencari tahu, maka masalahnya atau pertanyaannya langsung terjawab. Terlepas dari ketidak-tahuannya, sehingga para senior melihat tidak adanya usaha dalam bersungguh-sungguh untuk mencari tahu. Bukan berarti saya mendukung pem-bully-an. Namun jika semua pihak paham etikanya maka sebenarnya hal-hal seperti pem-bully-an di forum pemrograman tidak perlu terjadi.

Baca juga: Agar Tidak Dibully Saat Bertanya Di Forum Pemrograman

Oleh karena itu, mental ini harus benar-benar dihindari jika ingin menjadi seorang programmer. Toh banyak sekali sumber belajar tersedia di internet. Hanya saja masalahnya adalah mau atau tidak mau untuk mencari tahu. Jika hanya mengandalkan untuk disuapi dan tidak belajar jika tidak ada yang memberi tahu, percayalah keinginan untuk menjadi programmer profesional akan sulit terwujud. Bagaimana tidak, dalam dunia pemrograman teknologi akan selalu berkembang dan setiap saat menuntut kita untuk terus belajar. Jika kita hanya berdiam saja dan menunggu disuapi maka kita akan terus tertinggal.

2. Pengen jalan pintas

Kalau kita melihat orang hebat atau orang sukses dalam bidangnya, jangan hanya lihat bagaimana ketika dia telah sukses saja. Lihat juga bagaimana perjuangannya dalam menuju kehebatan atau kesuksesan tersebut. Kalau kita melihat Sofian Hadiwijaya, Peter Jack Kambey, Luri Darmawan, Rahmat Awaludin atau Bernaridho Hutabarat sebagai programmer hebat, percayalah itu tidak terjadi begitu saja. Entah berapa ratus jam telah mereka habiskan untuk belajar dan mengembangkan skillnya. Jadi kalau kamu ingin juga seperti mereka tidak ada jalan lain selain menjalani prosesnya. Tidak ada jalan pintas!

Jangan sangka orang-orang yang saya sebutkan tadi tidak pernah mengalami kesulitan dalam belajar. Coba sesekali tengok kisah perjalanan mereka dalam meniti karir sebagai programmer di CoderTalk. Mereka juga pernah mengalami kesulitan dalam belajar, hanya saja mereka tidak menyerah, hingga jadilah mereka seperti sekarang ini.

3. Mental gratisan

Kalau kita ingin dihargai dan dibayar atas jasa yang kita lakukan, maka orang lain pun demikian. Kita tentu tidak ingin dong ketika kita sudah bersusah payah membuatkan sebuah website, app atau software untuk klien kita tiba-tiba klien kita bilang "Lho, saya kira gratis? Itu kan cuma diketik doang bikinnya!". Maka berikanlah hak untuk orang lain juga sebagaimana kita ingin hak kita dipenuhi.

Masalah yang sering terjadi di kalangan developer pemula yang kronis di Indonesia yang membuat sulit untuk berkembang adalah mental gratisan. Banyak yang ingin jago dan menjadi master namun tidak ingin mengeluarkan biaya investasi untuk menujunya. Ketika ada yang jual ebook berbayar, atau ketika ada yang bikin video tutorial berbayar atau workshop berbayar akan ada yang berkomentar "Wah kok berbayar, dasar pelit! Ilmu aja dijual!", percayalah orang seperti itu akan kesulitan untuk maju.

Rahmat Awaludin Membeli Ebook

Dari apa yang saya amati dan pelajari, justru orang-orang hebat sangat leluasa untuk berinvestasi dalam belajar. Mereka tidak segan-segan untuk mengeluarkan biaya demi mendapatkan ilmu baru sebagai investasi masa depan. Itulah yang menyebabkan mereka selalu selangkah lebih dahulu dari pada orang-orang kebanyakan. Karena mereka pikir investasi biaya yang mereka keluarkan akan berbanding lurus dengan apa yang mereka dapatkan nantinya.

4. Malas ngoprek

Ini merupakan perluasan dari point nomor 2. Apa jadinya programmer tanpa ngoprek? Programming adalah sebuah hardskill, sebuah bidang ilmu seperti bela diri yang jika semakin sering dilatih maka akan semakin jago. Programming bukanlah bidang ilmu hafalan, jika sudah hafal maka selesai sudah. Coba cari satu orang saja yang jago dalam bidang programming yang tidak suka ngoprek! Pasti tidak akan ada. Orang-orang yang menjadi expert saat ini, mereka adalah orang yang senantiasa ngoprek dan praktek. Mereka adalah pembelajar sejati. Mereka mempelajarinya kemudian mempraktekannya. Kalau kamu saat ini masih malas ngoprek sedangkan cita-cita kamu adalah menjadi programmer profesional, mungkin kamu harus introspeksi diri terlebih dahulu. Ingat kawan, programmer adalah pembelajar.


Oke, itu tadi 4 mental buruk yang harus benar-benar kita hindari jika kita memang berniat untuk menjadi seorang programmer yang profesional. Mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat dan mencerahkan terutama buat para programmer pemula yang baru memulai belajar. Jika menurut kamu ada mental-mental lain selain dari yang saya sebutkan di atas, silahkan share di kolom komentar agar kita bisa berdiskusi dan berbagi. Kalau kamu merasa artikel ini bermanfaat buat kamu, jangan lupa dikasih "THANKS" ya melalui tombol thanks yang ada di sidebar kanan atau di bawah artikel ini. Dan jangan lupa share ya :)

Buat kamu yang masih kebingungan gimana cara belajarnya supaya jadi programmer, mungkin kamu bisa baca tulisan lawas saya yang ini "Cara Enjoy Memulai Belajar Pemrograman". Kamu juga bisa lihat referensi berikut sebagai penambah wawasan: Start Learning dan Coder Journey Begin.

Dan buat kamu yang memang benar-benar serius ingin belajar pemrograman dan menjadi seorang programmer profesional. Saya sangat sarankan untuk mengikuti program terbaru dari CodePolitan, yaitu program CodePolitan Developer School, yaitu program pelatihan belajar coding intensif selama satu minggu secara tatap muka (offline) dengan bimbingan mentor berpengalaman (tim pengajar CodePolitan dan partner) yang dilengkapi dengan fasilitas asrama selama belajar.

Semoga bermanfaat.

0

0

0

share