0
0
0
share
#Microsoft#dicoding#Narenda#intel-innovator
0 Komentar
CoderTalk: Narenda Wicaksono, CEO Dicoding Penggiat Komunitas Developer
Siapa yang tak kenal dengan Narenda Wicaksono, CEO Dicoding Indonesia yang merupakan magnet dalam komunitas developer di Indonesia. Karya-karyanya serta kontribusinya dalam komunitas mengambil peran yang tidak sederhana dalam membangun ekosistem developer di Indonesia. Apalagi setelah ia meluncurkan sebuah platform Dicoding.com.
Selain dari sosoknya yang memang sangat menginspirasi, kali ini melalui rubrik CoderTalk di CodePolitan ini kita akan mencoba mengenal lebih jauh tentang sosok Narenda Wicaksono. Kita akan belajar dari pengalamannya dalam membangun karirnya sebagai developer, latar belakangnya dan bagaimana kesehariannya sehingga bisa sampai pada level ini.
Yuk kita simak wawancara CodePolitan bersama Narenda Wicaksono berikut:
Bisa jelaskan sedikit tentang Paman Narenda dan latar belakang Paman?
Saya asli orang Bandung. Dari dulu saya memang sangat suka dengan teknologi, mangkanya ketika kuliah di ITB saya ambil jurusan Teknik Informatika. Ketika kuliah saya termasuk aktif di himpunan. Malahan saya sempat menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika ITB. Karena menjadi ketua himpunan, akhirnya saya ditawarkan menjadi Microsoft Student Partner oleh Developer Evangelist Microsoft.
Sempet waktu itu saya diminta untuk mempromosikan Imagine Cup di kampus saya. Tapi karena waktu itu nggak ada yang bersedia ikutan, akhirnya saya sendiri yang ikutan. Dan nggak disangka-sangka, malah saya menang untuk regional Indonesia. Setelah itu kemudian saya direkrut menjadi Microsoft Most Valuable Professional. Tak lama kemudian saya diajak bergabung oleh Microsoft Indonesia sebagai Developer Relation (Full Time Employee).
Empat tahun setelahnya saya kemudian bergabung dengan Nokia. Masih sebagai Developer Relation. Dan setelah 4 tahun bergabung dengan Nokia, saya mendapatkan award Intel Innovator.
Sejak kapan Paman Naren mulai meniti karir dalam industri IT dan berkelut dengan komunitas developer?
Saya mulai meniti karir saya dalam industri IT dan sebagai developer sejak saya kuliah. Saya mulai aktif di komunitas developer pun sejak kuliah, terlebih ketika saya sempat menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika ITB. Waktu di Microsoft saya membangun Microsoft User Group Indonesia, .NET Developer Community, SQL Server Indonesia, dan Windows Server System Indonesia.
Baca juga: CoderTalk: Andri Yadi, "Laskar Pelangi" yang Menjadi CEO Perusahaan Teknologi
Apa yang melatarbelakangi Paman Naren tertarik menjadi developer dan berkontribusi dalam komunitas developer?
Alasan saya sangat sederhana, karena saya pribadi adalah developer. Selain itu menurut saya developer itu nggak bisa bergerak sendiri-sendiri, kita harus bergerak bersama-sama. Mangkanya saya kurang suka dengan stereotipe yang sering mengatakan bahwa developer itu hanya berteman dengan laptop atau komputer saja. Nggak. Kita developer harus menghilangkan paradigma itu. Memang ketika kita bekerja atau coding, kita selalu bergelut dengan kode program dan laptop, namun bukan berarti kita harus meninggalkan kegiatan sosial kita. Dengan berkomunitas, selain kita bisa saling mengenal, kita juga bisa saling bantu dan belajar satu sama lain. Dan itu akan sangat berguna dalam mengembangkan karir developer.
Kapan Paman Narenda mulai membangun dicoding? Dan apa yang melatarbelakanginya?
Dicoding sebenernya mulai dikembangkan sejak pertengahan 2014. Namun baru kami luncurkan di awal 2015. Lebih tepatnya 5 Januari 2015.
Terkait alasan yang melatarbelakangi. Saat ini, Indonesia memiliki banyak sarjana lulusan program studi ilmu komputer dan informatika, namun hal ini tidak serta merta memudahkan para pemegang kepentingan industri IT untuk menemukan pengembang aplikasi yang handal. Hal ini karena tidak seluruh lulusan ilmu komputer yang memutuskan untuk meneruskan karir menjadi pengembang aplikasi memiliki portofolio dan keahlian yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan pasar. Berangkat dari pemikiran sederhana tersebut, Dicoding hadir menjembatani para pengembang aplikasi muda maupun profesional untuk bertemu dengan tantangan-tantangan yang disediakan oleh para pemilik proyek dengan imbalan berupa poin yang dapat ditukar dengan berbagai rewards yang menarik. Harapan saya Dicoding mampu melahirkan lebih banyak developer bertalenta dan berdaya saing untuk masyarakat Indonesia.
Teknologi apa yang saat ini paling Paman Naren minati dan konsen untuk ikuti? Dan menurut Paman Naren bagaimana potensinya bagi developer?
Saya tertarik dengan semua teknologi yang terkait dengan mobile karena Indonesia adalah mobile first country. Pengguna internet user yang menyentuh angka 100 juta didominasi oleh mobile user dan Indonesia adalah tambang emas bagi semua pengusaha digital.
Baca juga: Manfaat Berkomunitas untuk Profesi Programmer
Apa aktivitas atau hobi Paman selain mengurus Dicoding dan berkontribusi dalam komunitas developer saat ini?
Selain di Dicoding Indonesia, saat ini saya merupakan ketua Yayasan Masjid Digital Indonesia. Kami memiliki aplikasi bernama Masjidku. Jadi selain kesibukan saya di Dicoding terkadang saya juga menyempatkan diri untuk mengurus yayasan ini. Biar nggak cuma dunia aja yang didapet, tapi akhirat juga.
Kalau hobi, saya sendiri memiliki hobi travelling serta offroad bersama keluarga untuk menikmati keindahan alam Indonesia. Biasanya saya selalu menyiapkan waktu ketika liburan untuk melakukan kegiatan ini. Ya walaupun karena tuntutan pekerjaan saat ini, saya terpaksa harus menguranginya. Tapi paling tidak biasanya setahun sekali pasti saya sempatkan untuk travelling serta offroad bersama keluarga. Indonesia itu luas dan indah, sayang banget kalau nggak kita nikmatin.
Apa tips atau saran dari Paman Naren untuk para coders dan developer di Indonesia?
Potensi Indonesia luar biasa, jangan sampai kesempatan emas ini diambil oleh pengusaha digital dari luar. Bila masih belum memiliki skill coding, belajarlah yang dalam. Bila butuh pengalaman, segera berguru ke yang terbaik. Harus ada yang dikembangkan oleh developer apakah itu karir atau produk digital.
Teruslah semangat dalam berkarya. Ketika Anda menemukan sebuah ide brilian yang sesuai dengan passion Anda, maka kejarlah. Jangan berhenti di tengah jalan. Kejarlah dengan segenap kemampuan, ambisi, dan talenta yang Anda miliki. Karena yang membedakan kesuksesan seseorang terletak persistensi dan keyakinan yang ia miliki untuk terus memperjuangkan idenya menjadi sebuah kenyataan.
0
0
0
share