20 Tahun Bersama Java

Yana Permana 26 Mei 2015

20 Tahun Bersama Java

Dua puluh tahun yang lalu, bahasa pemrograman Java dirilis versi alpha perdananya untuk sistem operasi Solaris. Kala itu Java masih baru dan sudah memiliki mesin virtual (JVM) yang memungkinkan kode hanya di-coding sekali, dan dapat dijalankan di mana saja. Kemudian pada tahun 1996, pengembang melakukan rilis pada tanggal 23 Mei. Pada rilis tersebut, perubahan mulai nampak signifikan dan dengan perkembangannya yang cepat, Java naik ke puncak peringkat TIOBE yang sebelumnya ditempati bahasa pemrograman C/C++.

Bahasa pemrograman Java sebenarnya dikembangkan sejak tahun 1991 sebagai alternatif C++ dan menjadikannya menjadi bahasa pemrograman baru yang diberi nama Oak. Selang beberapa tahun Oak kemudian berganti nama menjadi Java pada tahun 1994. Hal tersebut terjadi karena dalam rangka untuk memenuhi persyaratan merek dagang.

Pada tahun 1995, bahasa pemrograman Java merilis versi alpha untuk Solaris awalnya, kemudian dilanjutkan pada sistem operasi Windows sebulan kemudian. Kemudian Java 1.0 dirilis resmi pada Januari 1996, namun memiliki banyak bug. Hal ini tidak menyurutkan semangat pengembang, tapi menjadi pemacu dan menjadi tonggak penting dalam sejarah Java.

Tak lama setelah itu pada bulan Februari 1997, pengembang merilis Java 1.1. dan memperkenalkan konektivitas database melalui JDBC yang bersamaan dengan peningkatan sektor internet. Java 1.2. dirilis pada bulan Desember 1998, didalamnya diperkenalkan swing sebagai komponen inti dan J2ME yang digunakan sebagai environment pemrograman cross-platform pertama untuk ponsel yang masih mempunyai keypad fisik.

Java terus maju dengan meningkatkan dukungan JVM dengan Hotspot untuk Java 1.3 yang dirilis pada Mei 2000. Kemudian dirilis Java 1.4 pada Februari 2002 dengan fitur JavaWebStart. Dua tahun berselang Java 1.5 dirilis.

Kemudian Java 1.6 dirilis pada bulan Desember 2006, yang sekarang dikenal sebagai Java 6 dan tidak menambahkan fitur baru yang signifikan, tetapi pada masa ini terjadi penundaan untuk versi baru karena krisis keuangan yang terjadi di Sun Microsystem yang akhirnya dijual ke Oracle pada tahun 2010.

Setelah diakuisisi Oracle, pengembang merilis Java 7 pada Juli 2011 dan membuktikan bahwa Oracle mampu menepati janjinya dalam revitalisasi Java. Dilanjutkan dengan Java 8 yang dirilis pada Maret 2014, hal ini telah membawa fitur baru yang signifikan, termasuk dukungan lambda, API, dan perbaikan kinerja dengan garbage collector.

Dengan rencana pengembang yang akan meluncurkan Java 9 pada September 2016 membuktikan bahwa Java masih  memiliki produktifitas. 20 tahun bersama Java, kini bahasa pemrograman tersebut masih memimpin indeks TIOBE.

(yp/infoq)